3 Pelatih Klub Liga 1 yang Tidak Pernah Main di Tim Sepak Bola Profesional

Bolanusantara.com - Para pelatih sepak bola tidak selalu bekas mantan pemain profesional. Justru, banyak juga diantara pelatih-pelatih sukses, tidak punya rekam jejak sebagai seorang pemain profesional. Di kompetisi Liga 1 ada juga pelatih yang sukses tapi tak memiliki pengalaman sebagai pemain sepak bola.

Di dunia kita kenal sosok Jose Mourinho. Pelatih kenamaan asal Portugal itu tidak memiliki rekam jejak sebagai seorang pemain sepak bola. Mourinho justru mengawali kariernya ketika menjadi penerjemah Louis van Gaal yang kala itu melatih Barcelona.

Namun, berkat pekerjaannya tersebut, Mourinho sukses menyerap ilmu kepelatihan dari pelatih-pelatih tadi. Kini manager Tottenham Hotspur itu pun masuk dalam kandidat pelatih sepak bola terbaik di dunia.

 

Baca juga: Kenal Wasit yang Kepalanya Diinjak Pemain, Adam Alis: Itu Orang Bukan Keset

 

Menariknya, di Indonesia ternyata ada juga pelatih yang tidak memiliki banyak rekam jejak sebagai pesepak bola profesional. Para pelatih ini lebih dikenal lewat prestasinya sebagai juru racik taktik.

Terkait itu, Bolanusantara.com pun coba mengulas beberapa pelatih Liga 1 yang tidak memiliki rekam jejak sebagai pesepak bola profesional.

1. Edson Tavares (Borneo FC)

Edson Tavares dikenal publik di Indonesia ketika dipercaya menangani tim Persija Jakarta. Pada saat itu, Edson datang untuk meningkatkan performa Macan Kemayoran yang sedang menurun.

Hebatnya, Edson berhasil mengangkat performa Persija yang sempat terjerembab di papan bawah klasemen Liga 1 2019. Pada akhir musim, Persija mampu bercokol di peringkat ke-10 Liga 1 2019.

Menariknya, kehebatan Edson Tavares ternyata tak didapat dari pengalaman sebagai pesepak bola profesional. Dari data yang dihimpun, Tavares memang sudah menggeluti pekerjaan sebagai pelatih sejak tahun 80-an. Tak ada data yang menyebutkan dia sebagai seorang pemain sepak bola profesional.

 

Baca juga: Ada yang Sempat Juara Liga Indonesia, Kini 7 Klub Legendaris Ini Terdampar di Liga 3

 

Diketahui dia pertama kali melatih tim profesional asal Swiss, FC Fribourg pada 1982-1983. Setelah itu, Edson Tavares berpindah-pindah negara seperti China dengan melatih GZ Matsunichi, SC Quanxing hingga SZ FC.

Oiya tak cuma melatih klub, Edson Tavares juga beberapa kali mendapatkan kesempatan melatih Tim Nasional seperti Vietnam, Oman U-19 dan Haiti.

2. Sergio Farias (Persija Jakarta)

Persija Jakarta mendatangkan Sergio Farias pada musim ini. Dia didatangkan untuk mengembalikan kejayaan Persija sejak era-Stefano Cugurra Teco.

Rekam jejak Farias juga lebih dikenal sebagai pelatih ketimbang pemain sepak bola. Tak ada data yang menyebut dia pernah bermain dalam sebuah klub sebagai pesepak bola profesional.

Ya, Farias memulai karier melatihnya bersama tim asal Brasil, Sao Mateus pada tahun 1993-1994. Namun prestasi pertamanya saat menjadi pelatih sepak bola terjadi di klub Uniao Barbarense. Di klub ini, Sergio Farias meraih trofi Serie C Brasil.

 

Baca juga: 5 Pesepak Bola Berdarah Indonesia yang Ogah Jadi WNI

 

Prestasi tertinggi Sergio Farias terjadi ketika dia melatih tim Korea Selatan, Pohang Stellers. Di tim ini, dia berhasil meraih trofi Liga Korea Selatan (2007), Piala FA Korea Selatan (2008), Korea League Cup (2009), dan Liga Champions Asia (2009).

Uniknya semua prestasi itu didapat Farias ketika dia tidak pernah memiliki pengalaman sebagai pemain profesional.

3. Stefano Cugurra Teco

Nah kalau pelatih yang ini berbeda dengan dua sosok sebelumnya. Stefano Cugurra atau yang lebih dikenal dengan Teco merupakan pelatih tersukses di era-Liga 1.

Bagaimana tidak? Teco mampu meraih dua gelar juara Liga 1 dua tahun berturut-turut. Hebatnya lagi, dia melakukan itu di dua tim berbeda, yakni Persija Jakarta (2018) dan Bali United (2019).

Uniknya, Teco bukanlah pelatih yang sukses dari pengalaman sebagai pesepak bola profesional. Dia menimba ilmu sebagai pelatih dengan menjadi tangan kanan Jacksen F Thiago di Persebaya Surabaya.

 

Baca juga: Dari Jimmy Napitulu hingga Fiator Ambarita, Inilah Para Wasit Legendaris di Liga Indonesia

 

Saat itu, Persebaya menjadi juara Liga tahun 2004 sebelum akhirnya ia bernomaden ke Liga Malaysia hingga Thailand dan kembali lagi ke Indonesia.

Namun, bukan hanya itu yang membuat Teco punya sentuhan emas. Dia juga banyak belajar dari sang ayah, Gildo Rodrigues, yang juga pernah jadi pelatih di Persebaya pada Liga Indonesia 2007.

Kini Teco masuk dalam barisan pelatih tersukses di Indonesia tanpa pernah mengemban status sebagai pemain sepak bola profesional.

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini

 

Berita Terkait