5 Proyek Los Galacticos di Liga Indonesia, Nyaris Semuanya Gagal Juara

Dalam beberapa tahun terakhir, kompetisi Liga 1 selalu menghadirkan hal yang menarik. Salah satunya adalah kemunculan tim bertabur bintang yang biasa disebut Los Galacticos.

Istilah Los Galacticos pertama kali dipopulerkan oleh tim asal Spanyol, Real Madrid. Pada saat itu, Real Madrid mengumpulkan pemain-pemain dengan nama besar dalam satu tim.

Los Galacticos berasal dari bahasa Spanyol yang berarti galaksi. Pada saat itu Real Madrid mengklaim sebagai klub terbaik di galaksi karena memiliki pemain hebat seperti Luis Figo, Zinedine Zidane hingga Ronaldo.

 

Baca juga: 3 Kali Nyaris Melatih Persib, Ini Kisah Rahmad Darmawan

 

Nah semenjak itu, barangsiapa yang memiliki klub dengan dihuni oleh banyak pemain berstatus bintang maka disebut Galacticos.

Pada Liga 1 2020 tercatat ada dua klub yang dianggap sebagai Galacticos. Mereka adalah Persija Jakarta dan Bhayangkara FC.

Persija berhasil mendatangkan pemain kenamaan seperti Evan Dimas, Marc Klok, Otavio Dutra hingga Marco Motta. Pemain itu melengkapi bintang yang sudah ada seperti Riko Simanjuntak, Rohit Chand hingga Marko Simic.

Sementara Bhayangkara FC juga melakukan hal serupa dengan mendatangkan, Renan Silva, Ruben Sanadi dan Ezechiel Ndouassel. Pemain itu berkolaborasi dengan bintang yang sudah ada seperti Adam Alis, Sani Rizki hingga Dendy Sulistyawan.

Nah ternyata selain kedua tim tadi, klub di Indonesia juga sempat membangun tim dengan status Galacticos. Uniknya proyek tersebut banyak yang gagal ketimbang sukses.

Siapa saja Los Galacticos tersebut? Lanjut ke halaman selanjutnya:

1. Persija Jakarta 2004

Sebelum Liga 1 2020, Persija pernah menjalankan proyek Galacticos pada kompetisi 2004. Pada saat itu Macan Kemayoran membangun tim untuk mengulang kesuksesan merengkuh juara pada 2001.

Nah skuat Persija 2004 dihuni oleh Mukti Ali Raja, Aples Tecuari, Ismed Sofyan, Budiman, Aris Indarto, Bambang Pamungkas hingga Budi Sudarsono.

Sementara dari pemain asing Persija sukses mendatangkan playmaker asal Argentina, Gustavo Hernan Ortiz dan juga Emanuele De Porras.

Sayangnya tim ini gagal meraih juara setelah hanya finis di peringkat ketiga Liga Indonesia 2004.

2. Mitra Kukar 2011-2012

Tak cuma tim asal Pulau Jawa, klub asal Kalimantan Mitra Kukar juga pernah mencoba membangun tim dengan kumpulan pemain bintang. Itu terjadi pada gelaran Indonesia Super League (ISL) 2011/12.

Pada saat itu Naga Mekes diperkuat banyak bintang Timnas Indonesia seperti Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi, Hendro Kartiko, Isnan Ali hingga Arif Suyono.

 

Baca juga: Seberapa Tahu Kalian Soal Fungsi Lengkungan dan Kotak di dalam Daerah Penalti Lapangan Sepak Bola?

 

Sedangkan dari sisi pemain asing, Mitra Kukar sukses datangkan bek asal Kamerun yang pernah main di Piala Dunia, Pierre Njanka, serta mantan bomber Premier League, Marcus Bent.

Sayangnya proyek Mitra Kukar gagal karena hanya finis di peringkat kesembilan pada akhir kompetisi.

3. Arema 2013

Arema FC juga pernah memumbungkan harapan suporter untuk merengkuh juara saat membangun skuat Los Galacticos. Tak tanggung-tanggung, pemain level atas Indonesia nyaris semuanya berhasil didatangkan.

Mereka adalah Greg Nwokolo, Keith Kayamba Gumbs, Beto Goncalves hingga Cristian Gonzales. Belum lagi nama-nama tadi berkolaborasi dengan pemain yang sudah ada seperti Hendro Siswanto, Dedi Kusnandar, Dendi Santoso hingga Victor Igbonefo.

Materi pemain itu diracik pula oleh pelatih kenamaan Indonesia, Rahmad Darmawan. Harapan untuk juara pun pasti ada dibenak para suporter Arema kala itu.

Namun lagi-lagi proyek ini gagal menghadirkan juara karena Arema FC cuma menyelesaikan kompetisi di posisi runner-up. Singo Edan kalah bersaing dari Persipura yang keluar sebagai uara ISL 2013.

4. Madura United 2019

Nah kalau yang ini adalah proyek Galacticos pada era Liga 1. Tim asal Pulau Garam, Madura United mampu membangun tim dengan materi pemain yang bikin mata melotot.

Bayangkan saja, pemain seperti Zulfiandi, Andik Vermansah, Beto Goncalves, Greg Nwokolo, M. Ridho sampai Fachruddin Aryanto berada di tim ini.

 

Baca juga: Deretan Stadion Legendaris di Indonesia yang Tak Pernah Dilupakan

 

Belum lagi kehadiran sederet pemain asing seperti Aleksandar Rakic, Jaimerson hingga Zah Rahan.

Tapi nama besar memang tidak menjamin sebuah kejayaan. Madura United hanya finis di peringkat ke-5 kompetisi Liga 1 2019.

5. Bali United 2019

Bali United jadi tim dengan materi pemain termahal di gelaran Liga 1 2019. Bayangkan saja tim ini bernilai Rp 73 milliar jika mengacu pada data di transfermakt.

Salah satu pemain termahal yang dimiliki Bali United kala itu adalah Brwa Nouri. Pemain asal Irak itu berharga Rp 10 milliar

Pada Liga 1 2019, Bali United memiliki materi pemain seperti Ricky Fajrin, Wawan Hendrawan, Fadil Sausu, Stefano Lilipaly dan Ilija Spasojevic yang berstatus pemain Timnas Indonesia.

Belum lagi kehadiran eks-Selangor FC, Willan Pacheco, dan pemain terbaik Liga 1 2017, Paulo Sergio hingga mantan pemain Liga Belanda, Melvin Platje.

Hebatnya, berbeda dengan tim-tim yang berstatus sebagai Los Galacitos, Bali United mampu meraih juara Liga 1 2019 di bawah asuhan Stefano Cugurra.

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini

Berita Terkait