Bambang Pamungkas, Legenda yang Tahu Jalan Pulang

9 Desember 2013, Bambang Pamungkas memutuskan hijrah dari Persija Jakarta menuju Bandung. Bukan, bukan Persib Bandung, tentunya, melainkan Pelita Bandung Raya atau yang dulu disebut PBR.
Saat itu, konon katanya Jakarta sedang hujan deras. Langit seakan menangis melepas kepergian salah satu pemain terbaik Persija Jakarta. Awan mendung menggelantung di langit Kota Jakarta yang penuh dengan gedung pencakar langit.
Dengan kontrak berdurasi satu tahun, Bepe - sapaan akrab Bambang - memilih menepi dari Persija dan bermain untuk PBR.
Kepergian Bepe menuju PBR bukan hal yang mudah. Bepe suatu kesempatan berujar bahwa pindah dari Persija Jakarta adalah keputusan yang sangat tidak ia percaya sebelumnya.
Baca juga: Mengenang Ketika Bepe Diremehkan Persija Jakarta
“Saya pikir tidak hanya mereka (yang tak percaya Bepe pergi dari Persija), saya pun demikian. Namun, pada akhirnya ada hal-hal yang membuat saya harus pergi,” ujar Bepe dilansir dari Sportsatu.
Pergi dari Persija Jakarta, Bepe tak serta merta menghapus segala memori yang pernah ia isi dengan segudang hal tentang Persija. Ibarat sebuah buku baru, Bepe mengisi 80 persen dengan tulisan tentang Persija Jakarta.
“Tidak dapat saya pungkiri, jika Persija Jakarta masih dan akan selalu memiliki tempat yang spesial dalam hati saya,” lanjut Bepe.
Dualisme, Masalah Internal dan Pergi Menuju PBR
Masalah bermula ketika sepak bola Indonesia berada dalam ketidakpastian. Liga Indonesia terbelah menjadi dua: IPL dan ISL. Dualisme ini membuat kondisi sepak bola Indonesia secara kesuluruhan carut-marut.
Krisis keuangan menimpa Persija Jakarta. Hal tersebut menjadi pemantik konflik internal antara Bambang Pamungkas dan Persija Jakarta. Bepe pun sempat rehat dari dunia sepak bola Indonesia dan memilih tak bermain untuk klub mana pun.
Sampai akhirnya tahun 2013, di tengah hujan yang menggelontor jalanan Jakarta, Bepe pindah ke PBR. Kepergian Bepe dari Persija dengan dibayangi utang gaji dari manajemen Persija yang saat itu belum lunas.
Baca juga: Pernah Tinggalkan Persija, Ini Alasan Bambang Pamungkas Gabung PBR
“Sangat berat sudah pasti, namun di sisi lain saya juga merasa sangat lega. Mengingat tanggung jawab saya di tim (Persija Jakarta) sudah selesai. Terima kasih kepada Pak Ferry Paulus, dan menejemen yang telah menyelesaikan semua tunggakan gaji pemain (kecuali saya). Hal tersebut membuat saya pergi dengan perasaan yang lebih tenang,” ujar Bepe di Sportsatu.
Februari 2014, Bepe sempat memberikan luka untuk Persija. Ia mencetak gol ke gawang Persija dan sekaligus menjadi gol perdana dirinya saat berseragam PBR. Gol yang dilanjutkan dengan tanpa ekspresi dan menjadi bukti bahwa sang pemain mengedepankan profesionalisme di atas segalanya.
Legenda yang Tahu Jalan Pulang
Kepergian Bepe dari Persija Jakarta tak bertahan lama. Pada 2015, Bepe kembali menuju Persija Jakarta. Kepulangan legenda yang layak disambut dengan pesta semalam suntuk.
Istilah terbaik yang menggambarkan karier Bepe adalah: Sejauh apa pun pergi, setinggi apa pun terbang, merpati terbaik selalu tahu jalan pulang.
Merpati itu adalah Bepe dan tempat untuk pulang itu adalah Persija Jakarta. Bukan sekali Bepe pindah dari Persija. Pada 2004, Bepe memutuskan hijrah ke Negeri Jiran, bergabung dengan Selangor FA dan meraih sukses di sana. Setelah sukses datang, Bepe kembali ke Persija Jakarta.
Pada 2013, Bepe kembali pergi dari Persija Jakarta menuju PBR. Dua gol ia cetak untuk PBR saat melawan Persija Jakarta. Gol yang membuat Persija gagal lolos ke babak delapan besar. Gol yang kembali melambungkan nama Bepe di langit teratas sepak bola Indonesia.
Baca juga: Terkuak! Ini Alasan Bepe Gantung Sepatu
Tetapi, seperti kata pepatah: Merpati terbaik selalu tahu jalan pulang. Pada 2015, Bepe kembali memperkuat Persija Jakarta. Tak sekadar kembali, kepulangan Bepe ke Persija juga dihiasi dengan sebuah gelar yang telah lama dinanti Jakmania.
Sekali lagi, kepulangan dirinya ke Persija pada 2015 bukan sekadar pulang biasa. Ia menutup pintu rapat-rapat bagi klub lain dengan memutuskan gantung sepatu pada akhir Liga 1 2019. Sebuah cara terbaik untuk membuktikan kecintaan, loyalitas, dan kualitas.
Bepe akan selalu dikenang sebagai legenda Persija Jakarta. Meski dirinya lahir di Getas, Semarang, nama Bepe akan selalu terpatri secara gagah di dalam hati Jakmania.
Selamat ulang tahun, Bepe!
Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini