Belajar Dari 2015, Gariel Budi Manfaatkan Sektor Lain

Sumber Gambar : Instagram
Situasi pandemi virus covid 19 yang memaksa kompetisi untuk berhenti sementara waktu. Salah satu agen pemain di Indonesia, Gabriel Budi menyebut bahwa situasi seperti ini pernah dialami sebelumnya.
Pria yang akrab disapa Budi itu mengaku banyak belajar dari kondisi krisis ekonomi 1998, dualisme kompetisi pada 2011-2013, dan juga dihentikannya kompetisi tahun 2015. Belajar dari situasi sulit itu, Budi berusaha memaksimalkan sektor lain untuk menjaga pundi-pundi rupiah di kantongnya.
Baca juga : Disebut Super Agen Indonesia, Gabriel Budi Merendah
“Ya kalau penghentian kompetisi sudah beberapa kali terjadi. Kondisi krisis 1998, dualisme liga, dan 2015 kompetisi dihentikan total dan berganti turnamen. Jadi kita maklumi apalagi ini situasinya sulit dan terjadi secara global,” papar Budi.
Budi menjelaskan sementara untuk pasar pemain di tengah kondisi pandemi seperti saat ini baik dalam dan luar negeri memang terhenti. Agen dari sejumlah pemain bintang tanah air macam Marko Simic, Ilija Spasojevic, dan sejumlah nama tenar lain menjelaskan kondisi pasar pemain tidak seperti tahun 2015 lalu di mana pasar pemain masih terbuka walaupun kompetisi di Indonesia dihentikan. Karena kompetisi di negara lain tetap berjalan.
Baca juga: Belajar dari Sanksi Sang Suami, Istri Bejo Sugiantoro Ambil Sisi Positif Penghentian Kompetisi
“Situasinya berbeda ya, kalau 2015 lalu kompetisi Indonesia dihentikan dan pasar pemain ditutup tapi pasar pemain di luar negeri terbuka. Marketnya masih 70%, kalau sekarang ini apa yang ada saat ini dimaksimalkan. Ada sisi lain yang bisa di-explore,” pungkasnya.
Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini