Cerita Witan Sulaiman Bersama FK Radnik Surdulica : Sejauh Apa Sang Wonderkid Kuasai Bahasa Serbia?

Bolanusantara.com - Bintang muda Timnas Indonesia U-16, Witan Sulaiman kini berkarier di Serbia bersama klub FK Radnik Surdulica. Tentu saja, mengadu nasib di negara orang membuat Witan harus bisa segera beradaptasi, terutama dari segi bahasa.

Banyak yang bilang sepak bola merupakan olahraga universal. Kita bisa bermain dalam satu tim bersama pemain asing tanpa harus menguasai bahasa mereka. Dengan bahasa tubuh, pemain berbeda benua bahkan bisa saling mengerti.

 

 Baca juga : Piala Dunia U-20 Jadi Pertarungan Besar Pemerintahan Jokowi 

 

 

Namun tentunya ada kelebihan jika pemain tersebut bisa berkomunikasi secara verbal. Koordinasi antarpemain di lapangan tentunya akan berjalan dengan mudah. Hal ini yang sedang ditekuni oleh Witan, salah satu caranya dengan belajar bahasa Serbia.

"Sudah lumayanlah (bahasa Serbia). Ada maju, mundur,  kiri kanan, atas bawah, bertahan, menyerang, yang penting-penting dalam sepak bola,” ucap pemain 18 tahun ini.

Lebih lanjut, Witan Sulaiman juga berbicara soal faktor yang menyulitkan lainnya ketika memutuskan berkarier di Eropa. Faktor empat musim yang ada di Serbia jadi permasalahan sendiri yang dia alami.

“Kalau menurut saya, adaptasinya sulit karena awal kali pertama di sini musim salju, musim dingin. Saya lupa minus berapa gitu, jadi mungkin saya butuh waktu untuk bisa bradptasi,” kata Witan Sulaiman, dalam wawancara di channel Youtube Garuda Nusantara.

 

Perkuat Otot Tubuh

Witan menyadari bahwa bangsa Asia tidak semuanya diberkahi dengan badan yang besar seperti di Eropa. Kekuarangan ini dianggap tidak menguntungkan karena saat bertanding para pemain Asia kerap kalah dengan Eropa saat beradu fisik di lapangan.

Pemain asal Palu ini sadar hal ini. Dia memutuskan untuk menambah porsi latihan dengan mengangkat beban demi meningkatkan massa otot yang dimiliki. 

 

Baca juga : Piala Dunia U-20 Dihadiri Penonton atau Tidak, Kemenpora : Terserah FIFA!

 

“Kalau saya , fokus ke tubuh saya. Saya harus menambah masa otot saya, supaya bisa lebih kuat dan keras lagi. Harus menguatkan kondisi tubuh saya,” ucapnya.

“Pada saat latihan game, di sini orangnya sangat kuat-kuat. Sangat penting, harus, untuk melatih kekuatan. Saya harus bantu pertahanan, menang duel, harus kerja keras,” ujarnya lagi.

Witan kemudian coba membandingkan cara bermain antara orang Indonesia, dengan pesepak bola Serbia. Kendati orang Eropa lebih kuat, diakuinya jika pemain Indonesia juga memiliki karakter yang tidak dimiliki oleh pemain dari Serbia.

“Menurut saya, kita orang Indonesia, kita orang Asia, kita mempunyai kecepatan, jadi kita cepat mengambil tindakan.  (tapi) Pada saat duel, (kita) harus banyak-banyak lagi menguatkan otot,” katanya.

Sekadar informasi, bersama dengan FK Radnik Surdulica, Witan sudah mencicipi laga debutnya, ketika timnya dikalahkan Radnicki Nishe 4-2. Pada pertandingan berikutnya melawan Vozdovak, Witan diturunkan sejak menit awal oleh Pelatih Simo Krunic, sebelum akhirnya diganti pada menit ke-46.  

 

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini

 

 

Berita Terkait