Fakhri Husaini Ragukan Fair Play Diterapkan di Liga Indonesia

Bolanusantara.com- Fakhri Husaini percaya bahwa masih banyak pemain dan pelatih sepak bola di Liga Indonesia yang memiliki integritas. Mereka masih memiliki tekad dan ambisi yang besar bahwa capaian yang mereka raih itu berasal dari cucuran keringat, bukan merupakan hadiah dari wasit.

“Tapi mereka ini bagian dari manajemen besar, ada sistem. Itu tidak mudah bagi beberapa teman-teman yang  berada di lingkungan itu, agak sulit. Saya mengalaminya, bukan hanya sekarang, menjadi pemain, pelatih, ya sudah. Ini tantangan! ” kata Fakhri Husaini di Channel Youtube Hakim’s Journey.

 

Baca juga: Sudah Pensiun, Bambang Pamungkas Masih Jadi Top Scorer Persija 

 

Menurutnya, pemahaman fair play ini agak sulit, bahkan hingga saat ini. Seperti yang pernah disampaikannya berulang kali dalam beberapa kesempatan, olahraga, apapun itu adalah profesi yang paling mulia. Karena mereka menjalankan profesi itu karena satu bakat yang diberikan Allah SWT, tidak diberikan kepada orang lain.

“Kenapa dengan bakat itu, kita mengkhianati pertandingan itu?. Mungkin saya sangat idealis, berharap semua pertandingan itu bisa dilaksanakan dengan fair play,” ujarnya.

Dikatakan legenda pemain nasional ini, penonton dengan membeli tiket Rp100 ribu rela menabung dan menyisihkan uang belanja demi menyaksikan pertandingan sepak bola. Akan tetapi, ketika di lapangan, pemain melakukan pertandingan tidak sebagaimana semestinya. Pengkhianatan inilah yang tidak bisa diterima karena dengan sengaja tidak menjunjung tinggi fair play.

“Saya tertarik dengan Ultimate Fighting Championship (UFC). Pertandingan berdarah-darah, tapi setelah itu selesai, salaman. Di sepak bola sebelum pertandingan salaman. Setelah selesai, tidak salaman malah kejar-kejaran. Olahraga ini membahagiakan, mempersatukan penonton,” tuturnya.

 

Baca juga: Kenal Wasit yang Kepalanya Diinjak Pemain, Adam Alis : Itu Orang Bukan Keset

 

Di sisi lain, mantan pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16 ini merasa bersyukur selama ini masih berada pada jalur yang benar, dengan bisa menjaga amanah yang diberikan oleh Tuhan. Meski, tentu ada risiko yang harus diterima jika tetap menjadi seorang idealis.

“Alhamdulillah, saya bisa menjaga amanah ini. Konsekusensi ini, saya kehilangan teman, dan orang-orang yang tidak seide dengan saya. Tapi buat saya kemuliaan bukan di mata manusia. Kalau bisa kita hidup, dicintai makhluk yang ada di bumi dan di langit,” ucapnya.  

 

 

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini

Berita Terkait