Hak Komersial Juli dan Agustus Tak Jelas, Arema FC: Kami Akan Sekolahkan Sertifikat Kanjuruhan

Bolanusantara - Tak kunjung mendapatkan jawaban memuaskan dari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) membuat Arema FC skeptis adanya pencairan hak komersial untuk bulan Juli dan Agustus. Padahal, seluruh tim Liga 1 berharap banyak adanya kepastian subsudi yang digunakan untuk menambal pengeluaran klub selama masa persiapan jelang lanjutan Liga 1 2020.

Tak mau terperangkap dalam harapan semu, mereka memutuskan untuk tidak lagi berharap sehingga manajemen bisa membuat langkah selanjutnya.

“Waktu kami menanyakan subsidi (hak komersial) Juli Agustus jawabannya sedang diusahakan,” kata General Manajer, Ruddy Widodo.

“Cuma kami juga pesimistis, dianggap saja tidak ada. Jadi nunggu bulan September yang 800 juta itu,” imbuhnya.

Sejauh ini pembahasan hak komersial lebih condong saat mendekati Liga 1 2020 bergulir. Setiap tim akan mendapatkan 800 juta mulai 1 September hingga Februari 2021.

 

Baca juga: Liga 1 2020 Digelar Oktober Ini Pembagian Tugas Antara Klub dan PT LIB

 

Akan tetapi, masalah subsidi bulan Juli dan Agustus agaknya kurang mendapatkan perhatian dari PT LIB. Arema FC sempat berinisiatif mempertanyakan kepada PT LIB yang berakhir dengan jawaban kurang memuaskan.

Ruddy Widodo mengatakan satu-satunya harapan Arema FC kini bergantung pada sponsor. Untungnya pihak sponsor masih berkomitmen menjaga kerja sama selama penghentian kompetisi Liga 1 2020. Hanya satu sponsor asal Texas Amerika Serikat yang akan pergi. Namun bukan menarik diri tapi karena memang kontraknya sudah habis.

General Manajer asal Madiun itu pun mempercayakan tantangan berat ini kepada divisi bisnis Arema FC.

“Arema tidak ada pemasukan, jadi kini giliran divisi bisnis yang bekerja,” ucap pria berkacamata.

 

Baca juga: Hasil Rapat Klub Liga 1 dan PT LIB: Subsidi Masih Gelap

 

“Karena alhamdulillah sponsornya Arema kebetulan tidak berimbas dengan omzet. Entah termin ke berapa kami minta bisa dicairkan untuk digunakan gaji 2 bulan ini,” imbunya.

Di sisi lain, manajemen juga menyiapkan skenario terburuk. Jika memang sponsor tidak bisa mengeluarkan dananya, maka manajemen harus mengeluarkan uang pribadi.

“Untuk bulan Juli dan Agustus semoga ada sponsor tertarik, kalau tidak ada yang kembali menggunakan uang owner. Atau kami ‘sekolahkan’ (gadaikan) sertifikat Stadion Kanjuruhan,” tandasnya sembari tertawa.

 

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini

Berita Terkait