Kisah Kecil Bambang Pamungkas, Main Bola Nyeker di Kampung

Striker legendaris Persija dan Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas menceritakan kisah kecilnya saat pertama kali mengenal sepak bola. Dia menceritakan itu di The Westin, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Striker yang akrab disapa Bepe itu menghabiskan masa kecil bersama orang tua di Getas, Salatiga. Sebagai anak kampung, Bepe gemar bermain bola di lapangan tanpa menggunakan alas kaki.

Baca Juga: 5 Orang Ikuti Jejak Gede Widiade dan Rafil Perdana Mundur dari Persija

Di Getas minim sekali sekolah sepak bola (SSB) yang membuat Bepe kesulitan menimba ilmu dengan benar. Untungnya, dia memiliki Miswanto, ayah kandung Bepe, yang memahami betul bakat sang anak.

Miswanto membuatkan sebuah SSB untuk Bepe dan anak di kampungnya. Sayangnya, SSB buatan ayahnya itu tak bertahan lama lantaran peraturan yang dibuat Miswanto.

"Dulu waktu 8 tahun, saya sulit berlatih, tapi ayah saya buat SSB sendiri, walau tak lama. Ayah saya menggunakan teori yang benar, main pakai sepatu. Kalau di kampung, daripada beli sepatu mending buat yang lain," ujar Bepe.

Baca Juga: Imbang Lawan Bhayangkara, Indra Sjafri: Timnas Indonesia U-22 Makin Berkembang

"Namun peraturan itu (memakai sepatu), membuat muridnya berkurang. Sebab, di kampung biasanya main bola nyeker (tanpa alas). Kemudian SSB ayah saya tutup," lanjutnya.

Saat pertama kali bermain bola, Bepe teringat betul sepatu pertamanya. Harganya sangat murah, cuma belasan ribu.

"Sepatu saya harganya cuma Rp 12 ribu. Sepatu itu kan harganya relatif yah," pungkas pria yang kini berusia 38 tahun tersebut.

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini

Berita Terkait