Komentar Hari Nur Yulianto, Usai Dinobatkan Striker Terganas di PSIS Semarang

 

Penyerang PSIS Semarang, Hari Nur Yulianto, masuk dalam jajaran striker paling ganas di klub tersebut dalam dua dekade terakhir. Pemain  yang sudah membela Mahesa Jenar sejak 2013 hingga sekarang itu total telah mengoleksi 48 gol bersama dengan PSIS, mengalahkan striker-striker legendaris  dan penyerang asing tim asal Kota Atlas tersebut.

Dalam unggahan di Instagram PSIS, Hari Nur mengalahkan koleksi gol Julio Lopez (36), Indriyanto Nugroho (34), Budi Wahyono (30), Arliston De Olievera (29), Muhammad Ridwan (26), dan Emanuel De Porras 23 gol. Sementara, Bruno Silva bersama dengan PSIS selama satu setengah musim, baru melesakkan 22 gol.

Dalam perjalanan karirnya di Liga Indonesia, pemain jebolan tim PON Jawa Tengah pada 2012 silam ini sempat mengalami rotasi posisi menyesuaikan kebutuhan tim PSIS.

Diketahui, pada musim 2013 dan 2014, pemain asal Kendal, Jawa Tengah  ini memang berposisi sebagai striker. Akan tetapi, setelah itu, dia dirotasi ke sayap, oleh Pelatih PSIS kala itu, Eko Riyadi.

 

 Baca juga : Persijap Usulkan ada Degradasi dan Tambah Kuota Promosi

 

Rotasi tersebut ternyata membuat Hari Nur makin ganas. Sejak saat itu, hingga PSIS promosi ke Liga 1 pada 2018 sampai musim ini, Hari Nur masih bermain di posisi sayap kiri dengan tandem Septian David Maulana. PSIS lebih memilih Bruno Silva, menjadi targetman di lini depan.

“Mereka pemain bagus dan  mempunyai kualitas yang bagus, teknik juga bagus. Saya cuma berusaha semaksimal mungkin, ketika saya dimainkan di posisi apa saja, saya jalani saja,” kata Hari Nur, Selasa (9/6/2020).

Soal namanya yang masuk dalam jajaran penyerang paling subur di PSIS, dia menganggap itu hal yang wajar. Akan tetapi, dalam sepak bola gol itu bisa tercipta karena kerjasama yang baik dengan pemain lainnya. Dibandingkan M Ridwan, Julio Lopez, dan Emanuel De Porras, Hari Nur terbilang pemain yang memiliki jangka waktu kontrak paling lama.

“Mungkin saya yang paling lama. Karena saya pemain depan, tiap bertanding inginnya mencetak gol, dan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya,” ucapnya.

 

 Baca juga : Kondisi Fisik Prima 70 Persen, Sinyal Kurnia Meiga Comeback?

 

Sayangnya, ketajamannya itu belum mampu membawa Hari Nur Yulianto masuk dalam panggilan pemusatan latihan tim nasional (Timnas) Indonesia. Kabarnya, saat Liga 1 2018 PSIS bermain di Stadion Sultan Agung Bantul lawan Persija, ada asisten pelatih timnas yang memantau sosok Hari Nur. Namun, faktanya setelah itu tidak ada panggilan.

“Mimpi saya yang belum terwujud, yakni mengantarkan tim juara liga dan bela timnas,” ucapnya.

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini

 

Berita Terkait