Laga PSIS Kontra Arema Ricuh, Panpel Kecam Provokasi Suporter Tamu

Pertandingan PSIS Semarang versus Arema FC pada Sabtu (14/3/2020) diwarnai kerusuhan antarsuporter. Pada menit ke-87, terjadi aksi saling lempar botol di tribun A dan tribun C. Belum jelas apa yang melatar belakangi aksi bentrok suporter di tribun tersebut.
Dari pengamatan Bola Nusantara dari tepi lapangan, terlihat salah satu suporter tamu berteriak, sambil menunjuk dan menuding ada pendukung PSIS yang duduk di tribun A (VVIP) melakukan pelemparan botol. Belum jelas kebenaran tersebut, tapi Aremania giliran melempar botol ke arah VVIP.
Baca juga : Raih Kemenangan Beruntun, Pelatih PSIS Sebut Timnya Layak Disegani
Seketika, penonton yang tadinya duduk rapi, memilih untuk menyingkir lebih ke selatan, karena khawatir terkena lemparan. Petugas keamanan dari internal suporter PSIS pun mulai mendekat ke lokasi kericuhan. Bukannya meredam amarah, tapi justru terjadi baku hantam antara Aremania dengan petugas.
Kendati terjadi kericuhan, pertandingan tetap berlangsung. Bahkan, wasit Fariq Hitaba juga memberikan tambahan waktu. Tak lama kemudian, peluit panjang dibunyikan dan PSIS berhak mendapatkan tiga poin setelah memenangkan laga dengan skor 2-0.
Berakhirnya laga, bukan berarti membuat kericuhan berhenti. Bentrok nyaris terjadi, antara petugas keamanan dari internal suporter tuan rumah dengan Aremania. Petugas Dalmas dari unsur kepolisian pun harus bersusah payah untuk menenangkan massa.
“Wis (sudah)...wis (sudah)...,” teriak salah satu Aremania sembari tangannya memberi tanda meminta maaf. Namun demikian, tetap saja ada suporter Aremania lainnya yang terlihat masih sangat emosi dan memberikan provokasi.
Situasi ini membuat suporter PSIS lainnya yang berada di tribun timur, Snex, turun ke tepi lapangan dan berlari menghampiri Aremania. Meski, pertandingan sebenarnya belum selesai. Mereka juga ikut terpancing emosi. Akan tetapi, aparat keamanan dengan sigap mencegah mereka mendekat dan meminta untuk naik tribun lagi.
Dalam kericuhan tersebut, polisi terpaksa menembakkan gas air mata karena situasi makin tak terkendali. Puluhan petugas Dalmas tetap berjaga di pintu keluar tribun C, dan ditribun sendiri, meski pertandingan telah usai. Polisi meminta agar Aremania tidak meninggalkan tribun terlebih dulu sampai situasi benar-benar aman.
Baca juga : Resmi! Karena Virus Corona, Liga 1 dan 2 Ditunda Hingga April
Menanggapi insiden tersebut, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Danur Rispriyanto mengaku kecewa dengan suporter tim tamu. Mereka seharusnya memberikan dukungan kepada tim kebanggaannya dengan tertib, tidak dengan cara memberikan provokasi untuk membuat kericuhan.
“Rusuhnya karena apa? Kan karena provokasi dirijen Arema, Panpel dan suporter Panser Biru dan Snex mengecam tindakan provokatif di menit-menit akhir yang membuat kericuhan terjadi,” ujar dia
“Kami khawatir, pertandingan kandang PSIS berikutnya digelar tanpa penonton,” ujarnya menambahkan.
Beberapa menit sebelum laga PSIS kontra Arema digelar, ada insiden pelemparan batu dari luar stadion ke arah suporter yang ada di tribun B. Kontan saja hal ini membuat para penonton yang sudah berada di tribun, giliran melempar ke arah luar stadion.
Suporter Panser Biru, yang berada di dekat tribun C, juga geram dan meminta aparat keamanan menangkap pelempar batu. Dalam insiden tersebut, salah satu suporter di luar stadion kepalanya bocor terkena lemparan.