Liga 1 Berhenti Gara-Gara Virus Corona, Penjualan Persela Store Menurun

Sumber Gambar : dok. persela
Bagi klub-klub Liga 1, wabah corona tidak hanya mengancam kesehatan para pemain tetapi juga mengancam neraca keuangan. Salah satu unit bisnis klub yaitu lewat penjualan merchandise mengalami penurunan selama satu bulan terakhir.
Salah satu contohnya adalah Persela. Sejak Liga 1 dihentikan dua pekan lalu penjualan jersey dan berbagai merchandise resmi mengalami penurunan. Padahal, sejak awal Maret lalu, Persela Store gencar mempromosikan jersey baru untuk musim 2020.
“Belum bisa mengukur persentase (jersey) karena belum sebulan rilis, cuma transaksi harian memang menurun,” kata Kepala Divisi Bisnis dan Marketing Persela, Rizal Jamhari.
Baca juga: Libur Panjang, Tim Pelatih Persela Tetap Jaga Komunikasi
Sayang, Rizal enggan mengungkapkan data resmi penurunan tersebut. Yang jelas, seluruh produk yang dijual di Persela Store mengalami penurunan. Terutama untuk penjualan secara offline.
“Kalau data detail tidak boleh rilis klub, cuma dari adanya wabah ini terjadi penurunan transaksi, gak hanya jersey tapi semua,” kata Rizal.
Lebih lanjut, Rizal menjelaskan jika Persela Store masih akan terus membuka gerainya di tengah ancaman wabah corona. Persela Store juga masih melayani transaksi dalam bentuk online.
Baca juga: Meski Libur, Pemain Persela Tetap Dapat PR
”Toko resmi Persela belum ditutup, kami masih menunggu perkembangan anjuran dari Pemda Lamongan.” ”Setelah wabah terjadi, 60 persen penjualan transaksinya via online,” tandasnya.