Firman menyampaikan, dulu ketika di Persija ada Luciano Leandro, tapi bisa mengubah Ansyari Lubis sebagai gelandang terbaik Liga Indonesia saat itu. Kemudian juga ada Rodrigo Arraya, tapi tidak mengurangi sosok seorang Fakhri Husaini, pada waktu itu.

“Saya belajar dengan Bima Sakti dengan karakternya, Ansyari Lubis, Kurniawan, baru pemain-pemain asing seperti Carlos De Mello. Saya bermain dengan adiknya di Arema, Joe Carlos, mereka pemain gelandang sangat luar biasa, ilmunya yang diambil,” ceritanya.

 Baca juga : Liga 1 2020 Kembali Bergulir, RD Masih Khawatir 

Diakui Firman, setiap pemain punya ciri khas yang berbeda. Semua diciptakan masing-masing memiliki karakter yang tidak sama di lapangan. Akan tetapi, belajar dari pemain lain juga sangat penting agar bisa tampil konsisten di klub dan membela tim nasional (Timnas) Indonesia.

“Saya banyak bertanya, dan akhirnya disatukan dalam diri saya, agar kualitas tidak jauh beda dengan mereka, yang penting bisa bersaing di tim nasional,” ucapnya.  

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini