Pemain Trial Timnas U-19 Ungkap Perbedaan Gaya Melatih Shin Tae-yong dan Fakhri Husaini

 

Pelatih Timnas U-19 Shin Tae-yong memulai latihan lagi dengan sistem virtual, di tengah pandemi wabah Corona.  Total ada 44 pemain yang mengikuti virtual training sejak 14 Mei tersebut.

Dari 44 nama, tidak muncul sosok striker Bagus Kahfi, Brilyan Aldama, dan David Maulana. Diketahui, ketiganya masih tertahan dalam rangkaian turnya di Inggris, akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Latihan virtual ini merupakan bagian dari kelanjutan pemusatan latihan (TC) di Thailand beberapa waktu lalu. Dalam pemusatan latihan yang digelar selama dua pekan tersebut, pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut lebih difokuskan untuk menggenjot fisik masing-masing pemain.

 

 Baca juga : Soal Pemotongan Gaji, APPI Berharap Ditinjau Kembali

 

Bersama Shin Tae-yong, pemain merasakan latihan fisik yang cukup berat. Sepertinya pelatih 49 tahun itu ingin membangun pondasi fisik yang kuat kepada pemain, baru setelah itu menindaklanjuti latihan teknik dan strategi dalam menghadapi Piala AFC 2020 pada Oktober mendatang.

Seperti yang dirasakan oleh bek sayap PSIS Kartika Vedayanto. Diakuinya, porsi latihan fisik yang diberikan Shin Tae-yong lebih banyak ketimbang saat masih di bawah asuhan pelatih Timnas U-16 Fakhri Husaini. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan latihan virtual kali ini, tentu berbeda porsinya.  

“Lebih banyak coach Shin, dan jadwal sehari-hari sangat padat, dengan waktu istirahat pendek. Pemain berusaha untuk cepat beradaptasi, dengan  jadwal yang padat itu, “ kata Kartika, Rabu (27/5/2020).

“Untuk TC pertama dulu bersama coach Shin, memang lebih banyak ke fisik,” ujarnya, menambahkan.

 

 Baca juga : APPI Minta PSSI Lanjutkan Kompetisi 2020 Dengan Protokol Kesehatan

 

Hal senada juga diungkapkan oleh bek PSIS lainnya, Alfeandra Dewangga Santoso, yang juga ikut dipanggil untuk seleksi di Timnas U-19. Dewangga merasakan betul perbedaan, dari pelatih lamanya di Timnas U-16. Porsi yang diberikan lebih banyak.

“Kalau menurut saya, gaya melatih coach Shin Tae-yong lebih cenderung ke ketahanan fisik. Ada perbedaan, kalau coach Fahkhri lebih cenderung kepada teknik atau penguasaan bola,” kata Dewangga.  

 

Berita Terkait