Perjalanan Seto Nurdiyantoro: Idola Suporter Tiga Tim Asal Yogyakarta dan Solo

Sumber Gambar : Foto : Istimewa
Perjalanan karier pelatih PSIM Yogyakarta di Liga 2 2020, Seto Nurdiyantoro ternyata tak pernah jauh dari dari seputaran Daerah Istimewa Yogyakarta dan Solo. Selama aktif sebagai pemain, Seto sudah menjadi idola di PS Sleman, PSIM Yogyakarta, Persiba Bantul dan juga Pelita Solo.
Pria kelahiran Sleman 14 April 1974 ini memiliki nama asli yang Seta Nurdiyantara. Namun dalam keseharian, dia lebih dikenal sebagai Seto. Mungkin mengikuti lidah orang Jawa kesulitan yang membaca nama aslinya, Seta.
Seto lahir dari keluarga sepakbola karena dua saudaranya juga aktif di kompetisi nasional. Yohanes Yuniantara dan Fajar Listyantara adalah saudara kandung dari pria yang mengawali karier profesional di PSS Sleman itu.
Baca juga: Meski Kompetisi Berhenti, Kandang PSS Sleman Tetap Dirawat Maksimal
Tumbuh bersama PSS, Seto kemudian makin bersinar bersama tim tetangga, PSIM. Ini yang kemudian akhirnya membuat klub kaya kala itu, Pelita Solo naksir berat. Seto pun kemudian pindah ke Pelita Solo tahun 1998-2000.
Kariernya semakin bersinar terang hingga akhirnya timnas Indonesia juga memanggilnya pada tahun 1999-2001-an. Seto juga merasakan nikmatnya mencetak gol saat semifinal Piala Tiger 2000 silam. Saat itu pada babak semifinal, timnas Indonesia menang 3-2 atas Vietnam.
Seto sempat kembali berkostum PSS di tahun 2000-2005 yang kemudian pindah ke PSIM lagi dan akhirnya pada 2009 berlabuh di Persiba Bantul. Bersama tim Persiba, dia mampu membawa tim juara Divisi Utama musim 2010/2011. Dua tahun kemudian, Seto pindah dan pensiun di PSIM sambil memulai karir sebagai pelatih.
Baca juga: Kompetisi Dihentikan, Kapten PSS Sleman Salurkan Hobi Pelihara Ikan Koi
Tahun 2006, Seto menjadi pelatih kepala PSS Sleman. Kiprahnya sebagai pelatih di PSS Sleman khususnya di musim 2018 dan 2019 menjadi sorotan. PSS tampil sebagai juara Liga 2 2018 dan berhak atas tiket promosi ke Liga 1 2019.
Dan kehebatan kemudian dilanjutkan dengan membawa PSS finish di peringkat kedelapan Liga 1 2019 alias di musim pertama di kasta tertinggi. Dan tahun 2020, seacra mengejutkan PSS tidak memperpanjang kontraknya dan akhirnya dia kembaliu menjadi pelatih PSIM.
Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini