Bolanusantara.com - Persebaya Surabaya meminta PSSI memberi aturan lebih jelas soal renegosiasi kontrak pemain. Menurut Persebaya, Surat Keputusan PSSI nomor SKEP/53/VI/2020 dianggap berpotensi sengketa.

Dalam SK nomor SKEP/53/VI/2020 PSSI telah memutuskan agar klub membayar gaji pemain sebesar 50 persen mulai bulan September. Sedangkan untuk pembayaran gaji bulan Juli dan Agustus klub dibebaskan untuk melakukan negosiasi ulang dengan pemain.

Nah, menurut penuturan Ram Surahaman, Sekretatis Persebaya, klub tidak bisa langsung melaksanakan kebijakan tersebut. Persebaya dan mungkin seluruh klub kini butuh kepastian apakah SK PSSI sudah atas persetujuan FIFA.

Baca juga: Berkat Greg, Paulo Sergio Pindah ke Liga Indonesia

"Yang menjadi intens kami terhadap pemain asing. Apakah SK itu sudah cukup? Misal sudah cukup dan atas sepengetahuan FIFA dan AFC (klub) akan lebih tenang, karena ini berpotensi sengketa,” ucap Ram bertanya-tanya.

“Nanti pemain asingnya lapor FIFA. Kalau seperti itu terjadi bagaimana? Itu kan perlu juga dibahas."

"Ada banyak pertanyaan-pertanyaan yang mungkin perlu kita diskusikan. Ini saya kira bukan hanya Persebaya, hampir semua situasinya," beber Ram.

Baca juga: Setelah BNPB, IDI Ikut Dukung Gerakan Bonek Wani Lawan Covid-19

Nah, agar negosiasi ulang berjalan dengan lancar dan aman, PSSI harus memastikan lebih dulu bahwa SK tersebut sudah atas persetujuan FIFA. Lebih lanjut, Persebaya merasa perlu ada pembicaraan lebih detail soal renegosiasi kontrak pelatih dan pemain.

“Saran kami PSSI memberi pendampingan atau penjelasan kepada klub bahwa ini semua sudah seperti arahan FIFA, seperti panduan FIFA. Klub nanti bisa lebih tenang untuk ngobrol dengan para pemain lokal maupun asing," ucap Ram.

“Artinya banyak hal teknis yang harus dibicarakan, dan itu lebih cepat akan lebih baik."

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini