Pertanyakan Besaran Potongan Gaji ke PSSI, Gede Widiade: Keputusan Datang dari Langit?

Bolanusantara.com - CEO Persiba Balikpapan, Gede Widiade menyesalkan keputusan dari PSSI terkait gaji pemain dengan kisaran pada angka 50-60%, atau minimal di atas upah minimum regional (UMR). Ia tidak mengetahui dasar pertimbangan keputusan tersebut, karena sebelumnya tidak ada survei yang dilakukan terkait kemampuan finansial klub.
Keputusan terkait besaran gaji pemain pada September dan Oktober itu disampaikan oleh Ketum PSSI, Mochammad Iriawan, setelah mengeluarkan surat keputusan SKEP/53/VI/2020 terkait dilanjutkannya kembali Liga 1 2020 pada bulan Oktober mendatang beberapa waktu lalu.
“Saya juga heran ini, memutuskan angka 50% dan 60% itu dari mana? Mohon maaf, dari langit? Ini menunjukkan mereka tidak mengetahui peta finansial klub,” kata Gede Widiade di chanel Youtube Gocek Bung Towel.
Baca juga: Ketua Umum PSSI Akan Datang Langsung ke TC Timnas U-16 di Bekasi
Gede tidak mempermasalakan jika federasi memutuskan besaran 50-60 persen berdasarkan evaluasi dan diskusi dengan. Karena keputusan sekarang ini seolah-olah top down.
“Sudah pokoknya sekian, ini yang sangat sesalkan. Sudah lepaskan saja, sebenarnya ini kebebasan berkontrak antara klub dan pemain. Regulator memberikan koridornya, di atas UMR, Itu yang pasti,” ucapnya.
“Tapi Jangan dipatok 50-60% Oktober depan. Kita belum tahu, sekarang mau menggaji dari mana? Liga saja baru memberikan satu subsidi, ini harus disepakati,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: 3 Hal yang Wajib Dimiliki Pemain Profesional Versi Agen Gabriel Budi
Diakui Gede, berdasarkan yang ia ketahui dari rekan pengurus klub baik yang datang, maupun yang telepon mereka bukan hanya resah, tapi sudah angkat tangan. Bukan memikirkan bagaimana ke depannya, beberapa klub sudah menyatakan hands up atau menyerah.
“Mereka kesulitan untuk membayar kewajiban kepada karyawan, kepada ofisial dan pemain. Bulan maret sampai oktober, ini kita omong, tidak usah ngomong jadi atau tidak jadi (kompetisi),” ucapnya.
“Ini harus dibayar kewajiban ini. Ini saja masalah. Subsidi tidak ada, sponsor kabur, tinggal (dana dari) tiketing tidak ada. Tinggal owner. Kalau owner kayak saya, hotel tutup, lapangan golf tutup, sepak bola tutup, usaha-usaha lain tutup. Saya harus menilai diri sendiri, kalau saya tidak mampu, mungkin teman-teman lain lebih mampu, saya tidak tahu. Bagiamana caranya saya, mengelola bisnis ini agar hak karyawan terpenuhi,” tuturnya menutup.
Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini