PSM Makassar: Awalnya Diremehkan, kini Catatkan Rekor!

Pengamatsepakbola.com - PSM Makassar awalnya diragukan bisa berbicara banyak di AFC Cup 2022. Hasil buruk yang didapat Juku Eja di Liga 1 2022/2023 menjadi penyebabnya.

PSM hanya berada di peringkat ke-14 dengan memperoleh 38 poin. Mereka bahkan sempat saling sikut demi bisa lepas dari zona merah.

Namun, regulasi menyebut bahwa PSM yang akan mewakili Indonesia di kancah Asia. PSM mendapat slot ke AFC Cup 2022 setelah menjadi juara Piala Indonesia 2018/2019.

 

Baca juga: Liga 1 2022/2023: Persebaya Kalah dari Bhayangkara FC, Aji Santoso Kecewa dengan Anak Asuhnya

 

Alasan lain mengapa banyak yang meremehkan PSM adalah komposisi skuad yang ada. PSM mengganti tiga dari empat pemain asing - yang berarti membutuhkan waktu lebih untuk beradaptasi -, lalu kehilangan Syaiful dan Hilmansyah - dua penjaga gawang yang selama ini mengawal PSM Makassar. Lalu, nama lain yang turut pergi adalah Ilham Udin, Hasim Kipuw, Abdul Rachman, dan Mandi Cingi.

dok. AFC

Masalahnya, pemain baru yang didatangkan kurang begitu meyakinkan. Di lini belakang, mereka mendatangkan Agung Mannan yang sebelumnya “hanya” bermain di Liga 2. Bryan Cesar juga didatangkan dari Persiba Balikpapan yang berstatus sebagai klub Liga 2. Apalagi, di posisi penjaga gawang, mereka memilih Reza Arya Pratama sebagai kiper utama. Reza adalah pemain muda yang sebelumnya hanya sebagai kiper keempat Juku Eja.

 

Baca juga: OPINI: Terjerembab di Papan Bawah, Apa yang Salah dari Persib Bandung?

 

Tanpa bermaksud untuk meremehkan, namun skuad PSM dirasa kurang meyakinkan untuk bersaing di kompetisi Asia.

Namun, pembalasan terbaik dari orang yang diremehkan adalah dengan membungkam mulut - dan sekarang jempol - mereka dengan prestasi. Dan sampai saat ini, PSM mampu melakukannya.

PSM mungkin meyakini prinsip “merendah untuk meroket.” Mereka terseok-seok di kompetisi lokal, namun bisa berbicara banyak di level Asia.

Kecerdikan Bernardo Tavares

dok. PT LIB

PSM Makassar menjadi klub yang sering dilatih oleh pelatih asing. Milomir Seslija, Joop Gall, dan sekarang Bernardo Tavares. Namun, nama terakhir yang terlihat lebih meyakinkan dibanding dua nama sebelumnya.

Tavares mengubah PSM menjadi klub yang lebih adaptif. Menggunakan skema tiga bek, Tavares memasang dua winger cepat sebagai wingback. Hal ini membuat transisi Juku Eja di sisi sayap menjadi lebih cepat.

Lalu, di lini tengah, mereka memasang tiga pemain yang punya daya jelajah tinggi. Akbar Tanjung dan Muhammad Arfan dipasang untuk lebih menjaga kedalaman. Akbar bermain lebih bertahan untuk mengantisipasi serangan balik lawan. Sedangkan Arfan yang akan bergerak maju-mundur untuk membantu penyerangan dan pertahanan.

Rasyid Bakri secara taktikal berada di posisi no.10, namun ia tidak berperan sebagai playmaker. Ia mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Wiilem Jan Pluim. Pluim menjadi rekan duet Everton Nascimento di lini depan, namun ia kerap turun untuk mengalirkan bola.

Tavares seakan mengubah PSM menjadi tim yang lebih solid saat bertahan dan membahayakan saat menyerang.

 

Baca juga: AFC Cup 2022: Kalahkan Kedah, PSM Lolos ke Final Zona ASEAN

 

Rekor PSM yang Membungkam Haters

dok. PSM

Seperti yang disinggung di atas, PSM sering kali diragukan. Performa mereka di babak grup AFC Cup 2022 dianggap tak meyakinkan. Mereka dinaungi keberuntungan akrena berada di grup yang hanya diisi tiga tim.

Lalu, di laga pertama, mereka menahan Kuala Lumpur City FA dengan susah payah. Lalu, di laga kedua, mereka menang telak dengan skor 3-1 atas Tampines Rovers. Kemenangan ini dianggap penuh keberuntungan karena sang lawan terkena kartu merah. Apalagi, Tampines unggul lebih dulu pada menit ke-29 dan semenit berselang, Christopher van Huizen diusir wasit.

Lengkap sudah PSM dianggap sebagai tim yang dinaungi keberuntungan.

Lalu, apakah keberuntungan cukup untuk membawa sebuah tim berprestasi? Tidak!

 

Baca juga: Liga 1 2022/2023: Kompak! Aji Santoso dan Seto Nurdiantoro Mengeluhkan Jam Kickoff Kemalaman

 

Jika ada yang menganggap PSM Makassar adalah klub yang hanya dinaungi keberuntungan, coba ke toilet, cuci muka, agar otakmu tidak dipenuhi dengan kebencian.

Sejak AFC Cup menggunakan format baru pada 2017, tidak ada tim asal Indonesia yang sukses melaju ke babak final AFC Cup 2022 zona ASEAN. Dan PSM MAKASSAR ADALAH TIM INDONESIA PERTAMA YANG MELAJU SEJAUH INI!

Selama ini, hanya ada tiga tim asal Indonesia yang bermain di AFC Cup, yakni Persija Jakarta, PSM Makassar, dan Bali United. Dan di antara kedua tim tersebut, hanya Bali United yang belum pernah melaju ke babak semifinal AFC Cup 2022 zona ASEAN.

Persija Jakarta dua kali bermain di AFC Cup, dengan catatan sekali bermain di semifinal dan sekali gugur. PSM lebih istimewa lagi. Mereka dua kali bermain di AFC Cup dengan sekali tersingkir di babak semifinal dan pada tahun ini, Juku Eja melaju hingga babak final.

Jadi, masih ada yang mau meragukan PSM Makassar?

 

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru BRI Liga 1! Caranya Download dulu aplikasi Pengamat Sepak Bola di sini

Berita Terkait