Respon Ketum PSSI Tanggapi Kritik Keras FIFPro Soal Pemotongan Gaji Pemain Hingga 75 Persen

Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan akhirnya angkat bicara soal kritik yang dilontarkan Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro) soal kebijakan pemotongan 75 persen gaji pemain selama Pandemi. Iriawan mengatakan saat ini bukan waktunya untuk memperdebatkan masalah tersebut.
Sebelumnya, FIFPro melontarkan kritik keras kepada PSSI terkait pemotongan sepihak 75 persen gaji pemain. Mereka merasa keputusan ini diambil sepihak lantaran PSSI tidak melakukan diskusi dengan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) sebagai perwakilan pemain di Indonesia.
Baca juga: 4 Striker Haus Gol Milik Persija Jakarta, Siapa Lebih Baik dari Marko Simic?
"PSSI mengintervensi hubungan kerja pemain tanpa keinginan untuk mengundang serikat pesepak bola ke meja perundingan," kata Direktur Legal FIFPro, Roy Vermeer.
Menanggapi ini Iwan Bule meminta kepada semua pihak untuk menghentikan perdebatan. Pasalnya, Indonesia saat ini sedang menghadapi bencana bernama virus COVID-19.
"Hentikan berdebat tentang untung, rugi dan bunyi kontrak. Tak ada guna memperdebatkan situasi bencana yang justu malah terkesan tidak berempati dengan kesulitan yang sama-sama dihadapi oleh bangsa. Faktanya, kompetisi sedang mati suri. Jadi jangan ada pihak yang malah mengompori," kata Iriawan dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, Ketum PSSI juga mengatakan saat ini waktunya semua elemen untuk bergandengan tangan. Sebab, situasi pandemi saat ini benar-benar di luar kendali PSSI sekalipun.
"Saya berharap semua pihak bisa saling berangkulan erat untuk bersama bangkit dan bertahan hidup melewati bencana ini. Baik itu klub, pemain, pelatih dan semua insan bola yang saling mengikat kontrak," ujarnya.
Baca juga: Berharap PSSI Tiru Langkah Menpora, Haruna Minta Kompetisi Musim Ini Dihentikan
Sebelumnya, PSSI menerbitkan Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/48/III/2020 pada Jumat (27/3) yang salah satunya berisi mempersilakan klub Liga 1 dan 2 untuk menggaji pemain maksimal 25 persen pada bulan Maret hingga JUni 2020.
Tak cuma itu, PSSI juga mempersilahkan klub untuk negoisasi ulang kontrak dengan para pemainnya saat keadaan kahar (force majeure) akibat Covid-19.
Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini