Respons Aji Santoso Setelah Persebaya Tidak Setuju Kompetisi Dilanjutkan

Sumber Gambar : Rizka Perdana Putra/bolanusantara.com
Bolanusantara.com - Persebaya Surabaya mengambil sikap untuk tidak setuju terhadap keputusan PSSI melanjutkan Liga 1 2020. Pelatih Persebaya, Aji Santoso akan mengikuti kebijakan manajemen.
Presiden Persebaya, Azrul Ananda menyatakan sikap tegas menolak keputusan PSSI melanjutkan Liga 1. Sebelumnya, lewat surat keputusan nomor SKEP/53/VI/2020, PSSI memutuskan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 akan lanjut pada bulan Oktober.
“Kami akan mengikuti apa yang menjadi kebijakan manajemen,” tulis Aji lewat pesan singkat pada Rabu (1/6/2020) malam.
Baca juga: Bonek dan Persebaya Sejalan Tolak Keputusan PSSI Lanjutkan Liga 1
Aji pun sudah melakukan komunikasi lebih lanjut dengan manajemen Persebaya. Kini, pelatih 50 tahun itu masih menunggu arahan lebih lanjut dari manajemen.
“Saya sudah komunikasi dan sampai saat ini belum disampaikan keputusan secara spesifik seperti kompetisi tanggal berapa, bagaimana formatnya, dll. Kami masih menunggu arahan dari manajemen,” kata Aji.
Lewat SK yang diedarkan tanggal 27 Juni lalu, PSSI memang baru menjelaskan dua hal. Pertama, soal kompetisi yang akan dimulai kembali bulan Oktober, kedua soal renegosiasi kontrak pemain.
Baca juga: Persebaya Surabaya Tolak Liga 1 2020 Dilanjutkan
PSSI, dalam rilis resminya menyebut, akan berdiskusi lebih lanjut dengan klub, APPI dan APSSI sebelum memutuskan format dan regulasi kompetisi yang berlaku.
Sikap Azrul Ananda dilandasi karena tidak adanya kejelasan protokol dan panduan jika Liga 1 2020 digulirkan pada Oktober mendatang. Situasi pandemi Covid-19 membuat dirinya dan Persebaya menolak melanjutkan kompetisi.
“Persebaya Surabaya menghormati keputusan PSSI terkait kelanjutan Kompetisi Liga Indonsia Tahun 2020. Hanya saja, di tengah situasi pandemi Covid-19 sekarang ini, Persebaya mau tidak mau harus menyatakan sikap tidak setuju untuk dilanjutkan,” tulis Azrul Ananda.
Selain itu, situasi Jawa Timur, khususnya Surabaya dan sekitarnya justru dalam situasi yang bahaya. Jika nanti kompetisi dilanjutkan, maka hal itu akan semakin membahayakan.
“Terlebih situasi di Surabaya, jumlah pertambahan pasien dan kematian tertinggi di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di kawasan Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik). Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktifitas sepak bola di semua tingkatan.”
Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini