4 Alasan Kenapa Simic dan Wander Luiz Gagal di Vietnam, tapi Ganas di Indonesia

Ada dua striker alumni Liga Vietnam yang kini menjadi sorotan di Liga 1 Indonesia. Dua pemain tersebut adalah striker Persija, Marko Simic dan bomber Persib Bandung, Wander Luiz.

Ketajaman Marko Simic bisa dibilang sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Striker asal Kroasia itu merupakan top skorer Liga 1 2019 dengan gelontoran 28 gol.

Sedangkan Wander Luiz tak kalah apik setelah sempat berada di puncak daftar top scorer Liga 1 2020. Ya, sebelum kompetisi Liga 1 dihentikan karena pandemi virus corona, Luiz sedang menjadi top scorer dengan torehan empat gol dari tiga laga.

 

Baca juga: 5 Pemain Indonesia Tersukses di Eropa, Salah Satunya Bermain di Klub Legendaris Serie A Italia

 

Uniknya, gacor di Indonesia, Simic dan Luiz sama-sama pernah kesulitan di Vietnam. Ya, ketajaman Simic dan Luiz seperti tak terlihat saat berkarier di Negeri Paman Ho tersebut. Apa saja faktor yang buat Simic dan Luiz menggila di Indonesia?

Berdasarkan data statistik soccerway, Simic hanya menorehkan total 11 gol dari tiga musim di Vietnam. Sedangkan Luiz juga seret gol saat membela Long An. Parahnya, Luiz gagal menyelamatkan Long An dari jurang degradasi pada 2017.

Nah lantas kenapa Simic dan Luiz sekarang bisa gacor tampil di Liga Indonesia? Bolanusantara.com mencoba mengulas 4 faktor utama mereka bisa ganas di Liga 1.

Lanjut ke halaman selanjutnya ya buat tahu 4 faktor itu:

1. Cuaca

Faktor cuaca kadang bisa jadi musuh terbesar bagi para pesepak bola asing. Mereka harus beradaptasi dengan kondisi cuaca yang amat berbeda dari negara asal.

Nah dalam kasus Simic dan Luiz, Vietnam adalah negara yang memiliki kelembapan udara tinggi. Walau cuaca Indonesia juga lembab, tapi Vietnam menjadi negara pertama mereka di Asia Tenggara usai berkarier di luar benua Asia.

 

Baca juga: Celoteh Bung Tara Eps 4: 2 Musim di Liga 1, Mengapa Marko Simic Bisa Jaga Konsistensi?

 

Simic datang ke Vietnam usai membela klub Italia, Pordenone. Sementara Luiz bergabung dengan Long An pada 2017 usai sebelumnya menghabiska karier di Brasil.

"Faktor pertama adalah iklim. Di sini sangat panas dan lembab sehingga dapat menyulitkan beberapa pemain," tulis media Vietnam, Bongda menyoroti banyaknya pemain asing yang sulit bersinar di V-League.

2. Jago di Udara

Faktor kedua yakni masuk ke dalam skill masing-masing pemain. Simic dan Luiz dikenal sebagai striker yang jago dalam duel di udara. Lompatan tinggi dan akurasi sundulan merupakan senjata menakutkan keduanya.

Pada Liga 1 2019, Simic mampu mencetak total sembilan gol melalui sundulan kepala. Hal itu membuatnya menjadi striker yang paling banyak membobol gawang lawan dengan sundulan.

Sedangkan, Wander Luiz dalam tiga laga perdana di Liga 1 2020, dia mampu mencetak empat gol. Menariknya, dua dari empat gol Wander Luiz dibukukannya melalui aksi sundulan kepala.

Agaknya, lini pertahanan tim-tim Liga Indonesia memang masih kesulitan untuk menghentikan aksi striker yang jago dengan sundulan kepalanya. Hal itu yang membuatnya sangat tajam di Liga 1.

3. Lebih Suka Main Bola Pendek

Nyaris semua klub-klub di Liga 1 memiliki filosofi menyerang dengan mengandalkan umpan-umpan pendek. Jarang sekali klub memakai taktik umpan panjang yang memang lebih mudah untuk dihalau lawan.

Gaya main seperti ini tentu sangat menguntungkan Simic dan Luiz yang memang tidak memiliki kecepatan tinggi. Keduanya merupakan tipikal striker yang mengandalkan posisi ketimbang berlari kencang untuk menyerang pertahanan lawan.

 

Baca juga: Andai Liga 1 2020 Bergulir Home Tournament dan Tanpa Penonton, Ini 3 Tim yang Diprediksi Bakal Jadi Raja

 

Gaya main seperti ini pun sempat diakui oleh Luiz. "Vietnam lebih pada bermain dengan long ball dan di sini kami cenderung lebih banyak memainkan bola, dan saya suka itu. Dan saya rasa Liga indonesia lebih kompetitif dari vietnam," katanya.

4. Dukungan Fans

Tak bisa dipungkiri, kehadiran fans tentu bisa menambah motivasi pemain di lapangan. Para pemain jadi terpacu untuk bisa menunjukkan kemampuan terbaik demi klub yang dibela.

Berbeda dengan di Indonesia, sepak bola Vietnam tak seramai itu. Jarang sekali suatu pertandingan bisa dihadiri lebih dari 20 ribu penonton.

"Perbedaannya lebih banyak fans. Lebih banyak suporter dan kami selalu bicara soal sepak bola dan itu hal yang bagus," kata Luiz saat berbicara perbedaan sepak bola Vietnam dan Indonesia.

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini

 

Berita Terkait