Apesnya Shin Tae-yong: Dulu Bawa Korea Selatan Kalahkan Jerman, Kini Terancam Dipecat PSSI

Bolanusantara.com - Jalan hidup manusia tak ada yang tahu. Masa deoan ibarat sebuah jalan panjang yang kadang ada pertigaan, perempatan, dan kadang perlimaan.
Manusia seakan dipaksa untuk memilih salah satu jalan ketika telah berada di persimpangan jalan. The Rain, band asal Jogja membuat sebuah lagu berjudul “Persimpangan”. Salah satu liriknya adalah: Akhirnya kita temukan pahitnya persimpangan. Dan harus tetapkan arah tujuan.
Manusia memang selalu berada dalam beberapa pilihan. Salah memilih, jangankan manisnya kehidupan, pahitnya kehidupan pun kadang belum kita rasakan karena lebih dulu meninggal dan terkubur.
Pilihan-pilihan ini sempat dihadapi oleh Shin Tae-yong. Pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan ini sempat berada di dua pilihan: Timnas Indonesia atau Shenzhen FC, China. Hingga akhirnya ia memilih Timnas Indonesia dengan segala keterbatasannya.
Baca juga: Hindari Konflik, Shin Tae-yong Rela TC Timnas U-19 Tak Digelar di Korea
Gagal Lolos 16 Besar, tapi Sempat Hancurkan Jerman
Korea Selatan di bawah asuhan Shin Tae-yong tampil aktraktif di Piala Dunia 2018. Pada pertandingan terakhir di Piala Dunia 2018 yang tak lagi menentukan, mereka melawan Jerman.
Pada saat itu, Jerman baru mendapatkan tiga angka. Hasil dari satu kali kemenangan kontra Swedia dan satu kekalahan lawan Meksiko.
Alhasil, kemenangan melawan Korea Selatan akan membawa mereka lolos ke babak 16 besar. Peluang itu semakin terbuka karena Meksiko pada pertandingan melawan Swedia takluk dengan skor 3-0.
Sayangnya, Jerman gagal total. Mereka takluk dengan skor 2-0 dari Korea Selatan. Kekalahan yang oleh Alan Shearer dianggap sebagai hal yang telah diprediksi. Legenda Inggris ini memuji Korea Selatan asuhan Shin Tae-yong sebagai tim yang luar biasa.
Baca juga: Tanggapi Kisruh Shin Tae-yong, Pengamat : Jika Sudah Tak Sejalan, Jangan Banyak Alibi!
“Korea Selatan bermain sangat luar biasa dan mereka layak mendapatken kemenangan itu.”
Kemenangan tersebut memang tak berarti besar bagi Korea Selatan. Mereka tak lolos ke babak 16 besar setelah hanya mengumpulkan tiga poin.
Tetapi, bagi Shin Tae-yong, kemenangan itu memiliki arti yang sangat besar. Namanya dielu-elukan seantero negeri karena bisa mengalahkan Jerman dengan menampilkan penampilan yang luar biasa.
Persimpangan Shin Tae-yong dan Risiko yang Diambil
Setelah membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman, Shin Tae-yong pergi. Kontraknya bersama Korea Selatan habis dan membuat ia bisa pergi.
Dua tim ingin memboyong Shin Tae-yong sembari merapalkan doa agar keajaiban saat melawan Jerman bisa diulangi. Yakni Timnas Indonesia dan Shenzhen FC yang harap-harap cemas demi mendapat racikan apik Shin Tae-yong.
Desember 2019, Shin Tae-yong memilih Timnas Indonesia yang saat itu baru saja memberhentikan Simon McMenemy.
“Saya akan pergi ke Indonesia pada 26 Desember untuk tanda tangan kontrak. Tak ada yang berubah dan itu (keputusan) telah final. Saya diminta untuk memperbaiki seluruh aspek Timnas, termasuk tim junior yang akan bermain di Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia,” ujar Tae-yong di media Korea Selatan, Dong-A.
Nasib Shin Tae-yong Kini: Terancam Dipecat PSSI
Tak lama setelah menandatangani kontrak bersama Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kini menghadapi ancaman pemecatan. Padahal, ia baru sebulan lebih melatih Timnas Indonesia setelah pola latihannya terganggu karena Corona.
Nasib apik Shin Tae-yong di Piala Dunia 2018 akan berubah menjadi nasib apes, buruk, dan beragam kata-kata serupa.
Shin Tae-yong dianggap rewel oleh pejabat PSSI. Mulai dari meminta pemusatan latihan (TC) di Korea Selatan, menyindir salah satu pelatih terbaik didikan Indonesia, hingga membongkar aib PSSI yang sudah menjadi rahasia umum.
Baca juga: Indra Sjafri: Shin Tae-yong Cuma Banyak Alasan
Alhasil, ia terancam dievaluasi (kalau tak mau disebut dipecat) oleh Satgas Timnas Indonesia. Satgas sendiri seakan sengaja dibentuk untuk mengevaluasi Timnas. Antara perlu dan tidak perlu, antara berguna dan tidak berguna.
Jalan hidup Shin Tae-yong adalah sebuah jalan yang tak pernah ia duga sebelumnya. Jika sesuai hadis: yang paling jauh adalah masa lalu, maka Shin Tae-yong tak bisa dan tak akan pernah mengulang kembali ke persimpangan dan memilih jalan yang lain.
Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini