Jawab Rumor Hak Komersial Klub Liga 1 Diturunkan, CEO PSIS : Subsidi Rp 800 juta Saja Masih Kurang !

 

Bolanusantara.com- PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi hingga saat ini belum memberikan dana subsidi atau hak komersial kepada klub peserta Liga 1 2020. Padahal kompetisi akan diputar pada Oktober mendatang. Hal inilah yang langsung menjadi sorotan CEO PSIS, Yoyok Sukawi.

Dalam kesepakatan awal di rapat virtual antara PSSI dan klub Liga 1, sudah disepakati dana subsidi Rp 800 juta. Akan tetapi, muncul rumor PT LIB tidak akan menurunkan dana subsidi sesuai dengan angka tersebut. 

 

 Baca juga : Kedatangan Para Legenda Sepak Bola Indonesia, PSSI : Jas Merah!

 

CEO PSIS Yoyok Sukawi mengakui, sebenarnya mayoritas klub Liga 1 menolak dilanjutkannya kompetisi. Hal tersebut tak terlepas dari rencana PT LIB yang kemungkinan akan menggelar pertandingan tanpa penonton.

Dengan tidak adanya penonton yang datang ke stadion, tentu saja akan berpengaruh pada kondisi finansial klub. Ya, para klub peserta tidak bisa mendapatkan pendapatan dari tiket dan sponsor.

Demi meringankan beban klub, Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan memutuskan menaikkan hak komersial dari Rp 500 juta menjadi Rp 800 juta. Tapi ternyata menurut Yoyok angka ini masih kurang.

“Klub bilang itu masih kurang, butuhnya Rp1,5 miliar. Pemegang saham pasti menolak (jika diturunkan),” kata Yoyok Sukawi.

Dikatakan, sampai saat ini PT LIB juga belum bisa memberikan jawaban terkait kepastian hak komersial klub, karena negosiasi dengan sponsor belum selesai. Akibatnya, subsidi kepada klub belum ada kejelasan hingga saat ini.

“Hak komersial berapa? Mulai dari kapan. Terus yang kemarin bagaimana?, “ katanya

“Jangan-jangan mereka berkurang juga, padahal beban klub minta gede. Pendapatan mereka berkurang,  kan tidak jadi jadi kompetisi. Ngapain kita ribut-ribut, ternyata tidak ada kompetisi,” ucapnya.

 

 Baca juga : Pernah Pupus Mimpi Persija, Ceres Negros Bangkrut dan Akan Berganti Nama 

 

Akibat belum ada kejelasan mengenai subsidi tersebut, diakui Yoyok, masih banyak klub belum berani melakukan renegosiasi kontrak ulang dengan pemain, sesuai dengans urat keputusan PSSI yang baru. Yakni, pada kompetisi Oktober mendatang setiap pemain mendapatkan gaji 50 % atau minimal di atas upah minimum regional (UMR).

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini

 

 

Berita Terkait