Liga 1 kemungkinan besar akan digelar mulai September mendatang dengan status tanpa penonton. Sebuah kebijakan yang dianggap beberapa suporter Persebaya cukup berisiko. Apalagi, jika pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir.

Hingga bulan Juni ini kasus Covid-19 di Surabaya masih terus bertambah. Bahkan, jika dibandingkan dengan daerah lain, pertumbuhan virus di Surabaya termasuk yang paling tinggi.

Karena itu, wacana untuk menggelar pertandingan dianggap beberapa Bonek cukup berisiko. Tidak hanya pemain dan staf tetapi juga suporter rentan terpapar virus Covid-19.

Baca juga: Beberapa Klub Liga 2 Tolak Kuota Pemain U-19

“Walaupun tanpa penonton tetap berisiko bagi pemain, staf dan suporter. Apalagi, melihat animo suporter, ada kemungkinan anak-anak tetap berangkat (ke stadion),” ujar Husein Ghozali, salah satu koordinator tribun utara.

Husein sendiri berharap liga bisa dilanjutkan ketika kondisi sudah 100 persen pulih. Artinya, suporter juga sudah diperbolehkan untuk mendukung langsung ke stadion. Husein berharap PSSI bisa bijak dalam mengambil keputusan.

“Kalau federasi masih ingin melakukanya ya silakan, tapi protokol dilakukan secara ketat, keamanan juga benar-benar ketat,” ucapnya.

Baca juga: 11 Pemain PSMS Jalani Rapid Test, Bagaimana Hasilnya?

Sementara itu, Erik Wicaksono, koordinator Gate 21, bersikap lebih tegas. Meski rindu mendukung klub kebanggaan secara langsung di stadion, tapi, secara pribadi ia berharap Liga 1 musim ini tidak dilanjutkan.

“Angka kasus positif di Surabaya masih sangat tinggi. Kemanusian dan kesehatan lebih penting daripada sepakbola itu sendiri,” alasan Erik soal Liga 1 tidak dilanjutkan.

“Tidak bisa dipungkiri semua suporter rindu tribun dan klub kebanggaan masing-masing, meskipun hanya di layar kaca. Tapi bagaimana caranya kita bisa segera lepas dari pandemi ini yang utama.”

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini