Muncul Wacana Wajibkan Tes PCR, PSIS Pesimistis Liga 1 2020 Dilanjutkan

 

Bolanusantara.com- Ketua Gugus Tugas Percepatan Pengananan (GTPP) COVID-19, Doni Monardo siap memberi izin kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) untuk melanjutkan Liga 1 2020, tapi dengan berbagai syarat yang wajib dipenuhi regulator dan operator kompetisi. Salah satunya yakni tes PCR menyeluruh kepada semua elemen klub.

GTPP meminta beberapa syarat kepada PSSI dan PT. LIB di antaranya seperti pemain, official, perangkat pertandingan, atau siapa pun yang ada di dalam stadion harus melalui tahapan PCR (polymerase chain reaction) tes. Doni lebih lanjut tidak merekomendasikan hanya menggunakan rapid tes.

Setelah dinyatakan negatif dalam tahapan PCR, para pemain, official, atau pun perangkat pertandingan, harus melewati syarat berikutnya, yakni dikarantina. Fase karantina biasanya berdurasi selama 14 hari dan tidak diperbolehkan untuk bertemu orang lain selama beberapa hari sampai pertandingan Liga 1 dilaksanakan.

 

 Baca juga : 5 Pemain Keturunan Indonesia di Luar Negeri yang Layak Dicoba untuk Timnas U-19 

 

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan menyampaikan akan memberlakukan rapid tes, kepada pemain dan official klub jika kompetisi dilanjutkan. Kemungkinan besar PSSI yang akan menanggung biaya rapid tes, pada kompetisi di tengah pandemi.

Merespons pernyataan GTPP di media, General Manajer PSIS Semarang  Wahyoe Winarto menilai syarat yang diminta untuk bisa menggelar kompetisi di tengah pandemi sangat sulit untuk diterapkan. Apalagi ada permintaan harus melalui masa karantina.

“Persyaratannya cukup ketat dan saya yakin tidak bisa. Di klub Indonesia apa ada yang sudah memiliki tempat isolasi mandiri? Klub kan juga nginepnya di hotel atau apartement, apa mungkin pesan satu hotel dan apartement untuk satu klub?,” kata Wahyoe setengah bertanya.

“Belum lagi, PCR itu biayanya nggak murah. Pemain kan juga punya keluarga,  jika mereka pulang ke rumah, mereka juga minimal kumpul dengan keluarganya. Apalagi jadwal bakal mepet-mepet antar pertandingan,” imbuhnya.

 

 Baca juga : Fakhri Husaini Ragukan Fair Play Diterapkan di Liga Indonesia 

 

Di sisi lain, Ketua Panpel PSIS Danur Rispriyanto merasa khawatir kemungkinan akan tetap ada penonton yang nekat datang ke stadion atau berkerumun di luar stadion. Mereka berpeluang berkumpul untuk memberikan dukungan kepada klub kebanggaanya masing-masing.

Tentu saja ini akan jadi masalah baru karena PSSI tidak akan bisa mengontrol semua orang yang akan berkumpul atau nonton bareng pertandingan di Liga 1.

“Kalau boleh jujur kami tetap memiliki kekhawatiran ada oknum penonton yang nekat datang ke stadion karena haus tontonan bola, baik yang berusaha tetap masuk stadion atau hanya sekedar bergerombol di luar stadion,” ucapnya.

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini

Berita Terkait