Runtuhnya Jawa Timur, Kiblat Sepak Bola Indonesia di Pekan-3

Tembok kokoh itu runtuh. Tembok yang ditopang oleh lima fondasi itu tak kuat menahan gempuran lima badai besar yang datang menghantam. Tembok itu adalah Jawa Timur dan fondasi itu adalah kelima klub Jawa Timur di Liga 1 2020.

Kelima klub asal Jawa Timur tak kuasa menahan gempuran lima klub liyan di pekan ketiga Liga 1 2020. Mereka seakan tak berkutik di hadapan klub-klub asal daerah lain.

2 Tim Kandas di Kandang dan 3 Tim Tak Kuasa di Markas Lawan

Suci Rahayu

Tak hanya sebatas kalah, dua dari lima tim asal Jawa Timur bertekuk lutut di kandang sendiri. Dua klub tersebut adalah Persebaya Surabaya yang takluk dari Persipura Jayapura dan Persik Kediri yang terjungkal di kaki Persiraja Banda Aceh.

Tiga klub lainnya cukup “beruntung” karena takluk di kandang lawan. Persela Lamongan kandas di markas Borneo FC, Madura United tak kuasa menahan amukan sang juara bertahan, Bali United, dan Arema FC kalah dari PSIS Semarang.

 

Baca juga: Klasemen Liga 1 2020 Hingga Pekan ke-3, Persib Hat-trick Menang

 

Persebaya Surabaya yang mendatangkan banyak pemain bintang ternyata harus mengakui keunggulan Persipura Jayapura dengan skor 4-3. Jacksen F. Tiago seakan telah mengenal permainan mantan rekannya dulu, Aji Santoso.

Persebaya jika dianalogikan sebagai sebuah virus, maka Persipura telah memiliki vaksin dan menghentikan persebaran virus Bajul Ijo.

Persik Kediri yang menjamu sesama klub promosi ternyata tak kuasa menahan amukan Persiraja Banda Aceh. Keduanya sempat memiliki statistik serupa: tak terkalahkan di dua laga awal. Sayangnya, Persiraja lebih menjanjikan di pekan ketiga.

Arema FC yang sempat menjanjikan di dua laga awal - meski kalah di pekan kedua dari Persib Bandung - tak kuasa menahan amukan dari PSIS Semarang yang sedang on fire. Tampil dengan komposisi pincang - minus Syaiful Indra Cahya dan Bagas Adi - Arema kocar-kacir menahan serangan dari PSIS. Alhasil, mereka takluk dengan skor cukup mencolok, 2-0.

 

Baca juga: Minta Maaf ke Suporter, Pelatih Persebaya Janji Segera Benahi Kelemahan

 

Madura United yang bertandang ke markas Bali United pun mengalami nasib serupa. Serdad Tridatu yang tengah kepayahan di AFC Cup 2020, tengah mencari korban untuk dijadikan pelampiasan. Sialnya, korbannya adalah Madura United.

Tim terakhir yang takluk adalah Persela Lamongan. Tren negatif sedang menyelimuti Laskar Joko Tingkir. Di tiga pekan awal, Persela tak sekali pun menang. Puncaknya, mereka takluk di markas Borneo FC dengan skor tipis, 2-1.

Kiblat Sepak Bola yang Tengah Merana

Suci Rahayu

Diakui atau tidak, Jawa Timur adalah kiblat dari sepak bola. Tim tertua di Indonesia memang bukan dari Jawa Timur, lokasi terbentuknya PSSI juga bukan di Jawa Timur, tapi di provinsi yang terletak ujung Pulau Jawa inilah sepak bola berkembang dengan sangat cepat dan pesat.

Di Jawa Timur lah sepak bola berkembang. Klub-klub sepak bola yang bertarung di kasta teratas, mayoritas berasal dari Jawa Timur. Tanpa mengindahkan daerah yang lain, tetapi sekolah sepak bola atau klub-klub kecil yang menyuplai pesepak bola masa depan juga banyak yang berasal dari Jawa Timur.

 

Baca juga: Laga PSIS Kontra Arema Ricuh, Panpel Kecam Provokasi Suporter Tamu

 

Tapi, seiring berjalannya waktu, Jawa Timur seakan tak bertaji. Jika kita tarik selama sepuluh tahun terakhir, praktis hanya Arema, klub asal Jawa Timur yang menjadi juara. Sebuah fakta ironis bagi sebuah daerah yang selama ini dianggap sebagai kiblat sepak bola Indonesia.

Menanti Jawa Timur Kembali Bertaji

Rizka Perdana

Di era 2000-an awal, klub Jawa Timur menguasai Liga Indonesia. Dibuka oleh Petrokimia Putra Gresik yang menjadi juara Liga Indonesia 2002, disusul Persik Kediri (2003 dan 2006), serta Persebaya Surabaya (2004), dan ditutup Arema Indonesia tahun 2009/2010. Setelahnya, sepak bola Jawa Timur mati suri.

Petrokimia Putra Gresik, benih dari Gresik United bahkan kini hilang. Gresik United yang menggantikan posisinya pun kini berada di kasta terbawah, Liga 3 Jawa Timur. Belum lagi kalau kita menyebut Deltras Sidoarjo, Persekabpas Pasuruan, hingga Persibo Bojonegoro yang sempat bermain di Liga Champions Asia.

 

Baca juga: Liga 1 2020: Borneo FC Ungguli Persela Lamongan

 

Sepak bola Jawa Timur memang masih menempatkan lima wakilnya di kasta teratas sepak bola Indonesia, tetapi harus diakui bahwa mereka sedang tertidur.

Kembalinya Persebaya Surabaya ke kasta teratas setelah lama tertidur adalah angin segar bagi sepak bola Jawa Timur. Meski belum sepenuhnya pulih, Bajul Ijo bisa menjadi stimulus bagi klub-klub asal Jawa Timur lainnya.

Tentu membutuhkan waktu yang lama, tapi sepak bola Jawa Timur harus berbenah. Mereka harus introspeksi diri dan berkaca bahwa mereka sudah seharusnya melepas titel pemegang hegemoni dan bergerak lebih serius di sepak bola Indonesia. Susah? Pasti. Bisa? Harus!

 

Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini

Berita Terkait