Runtuhnya Jawa Timur, Kiblat Sepak Bola Indonesia di Pekan-3

Menanti Jawa Timur Kembali Bertaji
Di era 2000-an awal, klub Jawa Timur menguasai Liga Indonesia. Dibuka oleh Petrokimia Putra Gresik yang menjadi juara Liga Indonesia 2002, disusul Persik Kediri (2003 dan 2006), serta Persebaya Surabaya (2004), dan ditutup Arema Indonesia tahun 2009/2010. Setelahnya, sepak bola Jawa Timur mati suri.
Petrokimia Putra Gresik, benih dari Gresik United bahkan kini hilang. Gresik United yang menggantikan posisinya pun kini berada di kasta terbawah, Liga 3 Jawa Timur. Belum lagi kalau kita menyebut Deltras Sidoarjo, Persekabpas Pasuruan, hingga Persibo Bojonegoro yang sempat bermain di Liga Champions Asia.
Baca juga: Liga 1 2020: Borneo FC Ungguli Persela Lamongan
Sepak bola Jawa Timur memang masih menempatkan lima wakilnya di kasta teratas sepak bola Indonesia, tetapi harus diakui bahwa mereka sedang tertidur.
Kembalinya Persebaya Surabaya ke kasta teratas setelah lama tertidur adalah angin segar bagi sepak bola Jawa Timur. Meski belum sepenuhnya pulih, Bajul Ijo bisa menjadi stimulus bagi klub-klub asal Jawa Timur lainnya.
Tentu membutuhkan waktu yang lama, tapi sepak bola Jawa Timur harus berbenah. Mereka harus introspeksi diri dan berkaca bahwa mereka sudah seharusnya melepas titel pemegang hegemoni dan bergerak lebih serius di sepak bola Indonesia. Susah? Pasti. Bisa? Harus!
Note: Ayo Mainkan, menangkan, kumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan rebut hadiah keren dengan hanya memainkan Game Seru Bola Nusantara! Caranya Download dulu aplikasinya di sini