Persebaya Surabaya dan Sejarah Perlawanan yang Panjang

Persebaya Surabaya dan Darah Perlawanan

Rizka Perdana

19 April 1930, PSSI terbentuk dengan diinisiasi oleh tujuh klub. Menggunakan nama klub berbahasa Belanda, Soerabhaisasche Indonesische Voetbal Bond (kini Persebaya), menjadi salah satu klub yang menginisiasi PSSI.

Keberadaan PSSI pada zaman itu memang sudah lekat dengan perlawanan. Mereka menentang keberadaan klub-klub asal Belanda yang menguasai tanah Indonesia.

Lima belas tahun kemudian, Indonesia merdeka dan terjadilah perlawanan sengit arek Suroboyo melawan Inggris.

Darah pemberontak Persebaya dan arek-arek Suroboyo telah terlihat sedari mereka terbentuk 18 Juni 1927.

Lompat jauh ke depan, Persebaya masih lekat dengan pemberontakan dan perlawanan. Tahun 2009/2010, Persebaya Surabaya mengalami insiden tak menyenangkan. Bonek dan penggila sepak bola sepakat menggunakan frasa: zalim. Persebaya dizalimi.

 

Baca juga: Di Tengah Pandemi, Komunitas Literasi Bonek Rilis Buku "Tolak Bala Sepak Bola"

 

Persebaya kesal, marah, dan tak terima ketika mereka dipermainkan oleh PSSI. Ada banyak bahan bacaan yang menjelaskan bagaimana Persebaya dizalimi oleh PSSI.

Berawal dari laga play-off Liga Indonesia 2009/2010 melawan Persik Kediri. Persebaya diwajibkan kalah agar salah satu klub, Pelita Jaya saat itu bertahan di kasta teratas. Persebaya butuh hasil imbang untuk mengamankan tiket, tapi Pelita Jaya butuh Bajul Ijo kalah dengan skor berapapun.

Pertandingan Persebaya kontra Persik tak pernah terjadi. Persebaya menolak datang dalam pertandingan yang telah berkali-kali dijadwalkan ulang. Alhasil, Persebaya dinyatakan kalah dengan skor 3-0.

Perlawanan tak berakhir di titik itu. Persebaya memutuskan mengikuti breakaway league, Indonesia Premiere League (IPL) yang dibuat oleh Djohar Arifin Husein dan kolega. Tak sendiri, tercatat lima klub ISL selain Persebaya memutuskan turut serta, yakni Semen Padang, PSM Makassar, Arema Indonesia, Persema Malang, dan Persibo Bojonegoro.

Perlawanan Persebaya Surabaya berujung sanksi PSSI. Lalu, apakah Persebaya berdiam diri dengan sanksi PSSI? Tidak.

Berita Terkait